Kamis, 24 Januari 2019

DIDUGA CALON LUAR DAERAH UNTUK "MENJEGAL" PENDAFTARAN CAKADES TEGALREJO RICUH


Klaten MBP-NEWS, Tahapan pendaftaran Calon Kepala Desa (Cakades) Tegalrejo, Kecamatan Bayat, Klaten, dihiasi kericuhan antara puluhan warga dan istri cakades incumbent.
Kericuhan terjadi di hari  terakhir pendaftaran, Selasa (22/01/19). Selain bertemu panitia dan Muspika Bayat, warga berpegang ketentuan pada banner yang menyatakan penutupan pendaftaran pada pukul 14.00 WIB.
Salah satu warga, Muji, mengatakan aksi saat itu spontanitas terjadi karena warga berpegangan pada banner tentang penutupan waktu mendaftar dan menyusul adanya pendaftar cakades ke 6.
Mereka mengindikasikan calon tersebut digerakkan oknum tertentu untuk menjegal salah satu kandidat kades asal Desa Tegalrejo. “Sebelumnya tidak ada sosialisasi mau mencalonkan diri secara tiba-tiba mendaftar. Bagaimana mungkin orang yang tidak tahu menahu masalah Desa Tegalrejo, tidak mengenal masyarakatnya kok mendaftar,” jelasnya saat ditemui MBP News saat di Desa Tegalrejo, Rabu (23/01/19).

Ia menjelaskan jika pendaftar lebih dari lima orang, tahapan dilanjutkan sistem seleksi dengan skor sebelum penetapan calon kades. Sistem seleksi dilakukan untuk menentukan lima orang yang berhak maju sebagai calon kades.

Penilaian dilakukan panitia seleksi di desa mengacu pada aturan penilaian dalam perbup tentang pilkades. Penilaian itu terdiri dari tiga hal yakni pengalaman bekerja di lembaga pemerintahan, tingkat pendidikan, serta usia.

Muji menjelaskan dua pendaftar dari luar desa jika dihitung sesuai skor dalam perbup memiliki peluang maju sebagai calon kades lebih besar ketimbang salah satu pendaftar asal desa setempat. Hal itu karena dua orang dari luar Tegalrejo yang sudah mendaftar merupakan Pensiunan TNI di Tambakboyo Kecamatan Pedan, dan mantan perangkat Desa Karangasem Gunung Kidul.

Mereka bakal mendapat skor tertinggi untuk poin pengalaman bekerja ketimbang satu cakades setempat pendaftar asal Tegalrejo yang memiliki latar belakang wiraswata. Sementara dua pendaftar asal desa setempat diperkirakan memiliki nilai tertinggi lantaran incumbent dan memiliki jenjang pendidikan S1 serta cakades satunya lagi Pensiunan Guru. Cakades yang ke 6 gagal mendaftar karena warga tetap bersikukuh waktu pendaftaran sesuai banner.

“Warga sudah bisa memperhitungkan skor siapa saja pendaftar yang akan lolos menjadi calon kades sesuai perbup apabila calonnya 6 orang . Dengan masuknya 3 pendaftar asal desa lain itu bakal menyingkirkan satu calon dari tegalrejo dan posisi ini sangat menguntungkan incumbent dan dikarenakan cakades ke 6 gagal masuk sehingga cakades tinggal 5 maka sore harinya 4 cakades termasuk incumbent mengundurkan diri dan sekarang tinggal 1 cakades sehingga sesuai perbup pendaftaran diundur 20 hari terhitung kemarin, kami warga disini sudah bisa menebak skenario dari salah satu cakades di pilkades tahun ini” katanya.

Sementara itu, pendaftar calon kades yang juga incumbent, Tri Wiyana dan Ketua Panitia, Ngadino saat dikonfirmasi , Kamis (24/01/19) tidak ada dikantor dan saat dihubungi wartawan via sms dan telpon tidak dibalas ataupun diangkat. Camat Bayat, Edy Purnomo disaat monitoring di kantor desa Tegalrejo kepada MBP News mengatakan, " Saya akan siap menampung dan mencarikan solusi terkait proses pilkades, yang penting proses pilkades sesuai Perbup Klaten, apabila cakades menemui ganjalan silahkan temui saya untuk kita carikan jalan keluarnya ". Ditempat terpisah saat dimintai keterangannya mengenai koordinasinya dengan panitia, ketua BPD, Ipong Saputra merasa sampai hari ini belum ada konfirmasi dari pihak panitia.
" Kericuhan yang terjadi mengenai waktu penutupan pendaftaran terjadi karena beda waktu di tatib pukul 15.00 WiB dan di banner pukul 14.00 WIB dan menurut saya bukan kesengajaan tapi kesalahan teknis yang harus diperhatikan panitia untuk lebih cermat dan  saya sudah memberi saran dan masukan kepada panitia untuk selalu koordinasi dengan BPD tapi apabila panitia malu berkoordinasi dengan kita silahkan tanya ke desa desa lain karena saya percaya panitia lebih pandai dari BPD dan mengenai pencabutan 4 berkas cakades saya malah belum tahu," pungkasnya. (MBP news/Nanko)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komjen Listyo Sigit Alumni Yang Peduli Guru Dengan Sekolahnya

Bhayangkara Perdana News Bali, JAKARTA --Wakil Kepala Humas SMAN 8 Yogyakarta Nunik Sri Ritasari mengungkap, sosok calon Kapolri Komjen List...