Minggu, 29 Desember 2019

REUNI SAMBAL TERONG ALUMNI MADRASAH ALIYAH FUTUHIYAH MRANGGEN DEMAK ANGKATAN 1990/1991


Grobogan MBP-News,  29/Des 2019.Di penghujung tahun 2019 banyak sekali yang ingin mengenang masa lalu begitu indah di waktu yang lampau, seperti kini telah di lakukan oleh Alumni Madrasah Aliyah futuhiyah Mranggen kabupaten Demak angkatan tahun 1990/1991.


Keberhasilan dalam menempuh belajar baik umum atau belajar agama dengan dedikasi tinggi maupun disiplin yang di terapkan di sekolahnya membuahkan hasil sehingga lulusan Madrasah Aliyah futuhiyah Mranggen kabupaten Demak ada yang menjadi, Dewan, Dosen, Guru, pengusaha, perangkat desa juga ada yang menjadi seorang  pemimpin  pondok pesantren dan ada pula yang menjadi pendiri Yayasan.


Ketua yayasan IBROHIMIYYAH Mranggen Gus Latif  panggilan sangat kental dan Akrab disapa nya lulusan Madrasah Aliyah futuhiyah Mranggen kabupaten Grobogan angkatan tahun 1991 mempunyai gagasan mempertemukan dan mempersatukan teman teman semua untuk bisa menjalin hubungan silaturahmi sebanyak kurang lebih 40 orang dan berangkat dari Mranggen menuju ke Wonosobo tepat nya pada hari Sabtu tanggal 28 Desember 2019 ber tempat di Pondok pesantren Nurul Chusna Desa Sumber sari Rt 04/Rw 06 kecamatan Selomerto kabupaten Wonosobo Jawa tengah.


Tidak mengira dan terduga sesampainya di pondok pesantren   Nurul Chusna Desa Sumber sari Rt 04 Rw 06 kecamatan Selomerto kabupaten Wonosobo Jawa tengah tercengang melihat keindahan alam yang sangat indah dan elok serta keunikan momen tersebut.

Ketika Tim Media Bhayangkara Perdana News Grobogan  menanyakan dan meminta keterangan tentang  nuansa yang ada di pondok pesantren Nurul Chusna tersebut bahwa Pondok pesantren Nurul Chusna di dirikan oleh KH Muh Thobroni Syihab tahun 1998  awal nya sebuah tempat yang sangat angker di pinggir hutan yang tanah nya mau di beli oleh pengusaha kaya dan akan di jadikan tempat hiburan namun dengan seizin Allah SWT tanah tersebut dapat di beli oleh mertua KH Muh Thobroni Syihab yaitu Syekh Abdurrohman dan di dirikan pondok pesantren sehingga pada tahun 2003 hanya mempunyai 60 Santri.


Dengan kegigihan dan keuletan dari KH Muh Thobroni Syihab bisa menyulap tempat sedemikian rupa itu menjadi pesantren Nurul Chusna yang unik dan modern, karena keindahan alam dan aliran sungai yang berada di area pondok pesantren Nurul Chusna sehingga di buat kolam besar  untuk memelihara dan Budidaya ikan bersama dengan masyarakat sekitar.

KH Muh Thobroni Syihab membina juga membentuk kelompok budidaya ikan dengan nama Nurul Chusna tahun 2000 sejumlah 17 Anggota sehingga sekarang.


Kata anak mantu KH Muh Thobroni Syihab yaitu Hilmi bahwa budidaya ikan di pondok pesantren Nurul Chusna ini sering di jadikan studi banding dan penelitian oleh mahasiswa maupun sekolah.


Di bawah rumah panggung milik KH Muh Thobroni Syihab terdapat juga kolam besar yang isinya ikan Koi nama Arabnya Phaima sangat langka yang di datangkan dari sungai Amazon dengan berat ikan  1 kwintal dan panjang 2 meter, sehingga kalau memasuki rumah KH Muh Thobroni Syihab  seperti berada di sorga dengan gemerciknya suara aliran sungai yang berada di bawah rumah panggung.

Harapan bagi masyarakat luas yang ingin mengenang dan merasa sorga dunia bisa berkunjung ke pondok pesantren Nurul Chusna Desa Sumber sari Rt 04 Rw 06 kecamatan Selomerto kabupaten Wonosobo Jawa tengah pimpinan KH Muh Thobroni Syihab. (MUHTAROM SAg Media Bhayangkara Perdana News Grobogan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komjen Listyo Sigit Alumni Yang Peduli Guru Dengan Sekolahnya

Bhayangkara Perdana News Bali, JAKARTA --Wakil Kepala Humas SMAN 8 Yogyakarta Nunik Sri Ritasari mengungkap, sosok calon Kapolri Komjen List...