Rabu, 29 Januari 2020

KPNEJ Apresiasi Capaian 100 Hari Kerja Ekonomi Pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Sebuah Bukti Komitmen Terhadap Janji Kampanye Jokowi - Ma'ruf

Bhayangkara Perdana News Medan,  Komite Pengusul Nobel Ekonomi untuk Jokowi (KPNEJ)/The Commitee Propose of Nobel Economy For Jokowi (CPNEJ), mengapresiasi capaian kinerja 100 hari pemerintahan Jokowi - Ma'ruf di bidang ekonomi. Demikian disampaikan Ketua KPNEJ Yonge Sihombing kepada pers, di Medan, Rabu, 29 Januari 2020.


Berikut ini adalah capaian 100 hari kerja ekonomi Jokowi - Ma'ruf:
Pertama, Presiden Jokowi telah berhasil melakukan kebijakan keseimbangan neraca perdagangan Indonesia dengan menata  keseimbangan ekpor impor tekstil. Hal ini terbukti berhasil mengurangi defisit neraca perdagangan;  mempertahankan industri tekstil domestik; dan mengurangi transfer devisa Indonesia ke luar negeri.

Kedua; Presiden Jokowi dengan tegas, berani dan konsisten membuat kebijakan untuk melarang ekspor nikel ke luar negeri. Hal ini bertujuan untuk memperkuat hilirisasi industri logam nasional;

Ketiga; Presiden Jokowi bersama kementerian dan lembaga bidang ekonomi dengan gencar menjemput investor untuk penguatan pembiayaan investasi di Indonesia. Jokowi dan para menteri ekonomi dengan sungguh sungguh melakukan lawatan ke berbagai negara, mulai dari Uni Emirat Arab, Uni Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat. Hasilnya amat menggembirakan, karena berhasil menghimpun investasi ratusan miliar dolar AS. Menko. Kemaritiman dan Investasi bersama menteri BKPM gencar menjemput investor ke luar negeri, dan hasilnya berbuah manis. Komitmen kemudahan dan kenyamanan investasi di Indonesia semakin merangsang para investor dari luar negeri untuk berinvestasi di Indonesia. Termasuk investasi dalam rangka pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimantan.

Keempat; Presiden Jokowi melalui Menteri BUMN berhasil melakukan bersih bersih BUMN, Garuda, Krakatau Stel, dan BUMN lainnya. Sebuah kebijakan yang berani sepanjang sejarah BUMN Indonesia.

Kelima, Presiden Jokowi menurunkan Harga Pertamax, dan berhasil menjalankan komitmennya untuk mewujudkan program B30, dan terus melanjutkan hingga B40 dan B100.

Keenam; Presiden Jokowi dengan sungguh sungguh memperhatikan pembangunan desa dan masyarakat ekonomi pinggiran Indonesia, dengan menaikkan dana desa sebesar Rp 72 triliun. Merupakan angka yang fantastis. Dana desa ini akan menjadi stimulus dan pemantik untuk melakukan percepatan pembangunan desa, dan pembangunan masyarakat ekonomi pinggiran;

Ketujuh, Presiden Jokowi berani menaikkan cukai rokok, untuk menaikkan penerimaan negara (tax income); dan Kedelapan; Presiden  Jokowi menaikkan tarif 21 ruas jalan tol.

Dari capaian 100 hari kerja ekonomi Jokowi - Ma'ruf, maka secara objektif, janji kampanye Jokowi - Ma'ruf dapat dilaksanakan.

Karena itu, KPNEJ, akan terus menggaungkan, dan mendorong Komite Nobel di Oslo-Norwegia untuk mempertimbangkan penganugerahan nobel ekonomi untuk Jokowi tahun 2020.

Dan KPNEJ mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersatu, bergerak cepat untuk membangun ekonomi nasional sebagaimana himbauan dan ajakan Presiden Jokowi.

Berikut kutipannya:
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama memajukan Indonesia. Hal tersebut dia ungkapkan dalam pidato perdana yang dia sampaikan saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di sidang Paripurna, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10).

"Saya mengajak saudara-saudara sebangsa dan setanah air untuk bersama-sama berkomitmen 'Pura babbara' sompekku… Pura tangkisi' golikku…' 'Layarku sudah terkembang… Kemudiku sudah terpasang… Kita bersama menuju Indonesia maju," ujar Jokowi.

Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf memiliki lima program kerja utama yakni pembangunan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi dan birokrasi serta transformasi ekonomi. Bagaimana progres lima program tersebut di 100 hari kerja Jokowi-Ma'ruf.
KPNEJ akan mencoba memberikan penilaian objektif terkait dengan capaian 100 hari kerja Jokowi - Maruf di bidang ekonomi.

Inti dari transformasi ekonomi adalah mengubah arah  pembangunan ekonomi dari pembangunan dengan menghandalkan sumber daya alam, menjadi pembangunan ekonomi yang menghandalkan sumber daya manusia. Selanjutnya, memperkuat struktur ekonomi Indonesia, yang mandiri, produktif, dan berdaya saing.(Ira)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komjen Listyo Sigit Alumni Yang Peduli Guru Dengan Sekolahnya

Bhayangkara Perdana News Bali, JAKARTA --Wakil Kepala Humas SMAN 8 Yogyakarta Nunik Sri Ritasari mengungkap, sosok calon Kapolri Komjen List...