Rabu, 30 Desember 2020

Masalah Cebolok Sudah Ada Titik Terang Kebenaran Pemiliknya

Bhayangkara Perdana News SEMARANG, Terkait adanya permasalahan tanah, antara pengembang PT. Mutiara Arteri Properti Vs warga penggarap, tampak terlihat  adanya kemajuan yang signifikan. Tampak Terlihat warga masih tetap sebagian bertahan di lahan tersebut.

Sebagai upaya penyelesaian sengketa antara warga dengan pengembang PT. Mutiara Arteri Properti dilaksanakanlah pertemuan mediasi yang difasilitasi oleh pihak Kelurahan Sambirejo pada hari Senin malam (28/12), sayangnya pertemuan antara warga dengan pengembang, berujung penundaan karena pihak pengacara warga, Sugiyono, S.H., M.H., belum bisa hadir .

"Ya benar, kemarin saat pertemuan mediasi di Kantor Kelurahan Sambirejo, pengacara warga tidak bisa hadir. Sudah kami konfirm melalui telepon pada siang harinya, namun pada detik terakhir saat mediasi akan dimulai pihak pengacara warga membatalkan," kata Rohmadi, S.H., M.H., M.M., Rabu (30/12/2020).

Dalam pertemuan tersebut hadir beberapa instansi terkait yang berkompeten dalam sengketa tanah Cebolok. Selain Lurah Sambirejo Akbar Alinurdin, S.H., pihak pengembang juga pemilik lahan bapak Setyawan, dan personel Polrestabes Semarang. Hal ini dilakukam semata-mata menarik benang merah, penengah dalam sengketa tanah tersebut.

Dari investigasi tim media di lokasi, warga sebagian besar sudah menyatakan bersedia pindah secara mandiri.

"Ya mas,.... kami memang sudah sepakat untuk pindah secara mandiri, mas lihat saja saya lagi bongkar rumah saya ini," kata warga yang tidak mau disebutkan namanya ini, Rabu (30/12/2020).

"Alhamdulillah dan berterimakasih kepada pak Setiawan, karena saya bersama keluarga sudah diberi kesempatan tinggal di lahan ini lebih dari 10 tahun, dengan kebaikan beliau " kata orangnya rumahnya di bongkar

Selain itu, ibu Ayu (30) salah seorang warga juga mengatakan hal yang sama. "Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada pak Setiawan, kalau untung rugi ya saya masih dikatakan beruntung, saya tinggal disini sudah bertahun-tahun tanpa bayar sewa dan sekarang saya disuruh keluar dari sini juga masih diberi tali asih. Uang yang saya dapatkan dari tali asih bisa untuk hidup saya dan keluarga, juga  sisanya bisa sebagian ditabung," ujarnya. Diketahui ibu Ayu merupakan warga Cebolok yang termasuk warga penggarap di lahan dr. Setiyawan dan akan pindah ke tempat lain. (MBP-djoko)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komjen Listyo Sigit Alumni Yang Peduli Guru Dengan Sekolahnya

Bhayangkara Perdana News Bali, JAKARTA --Wakil Kepala Humas SMAN 8 Yogyakarta Nunik Sri Ritasari mengungkap, sosok calon Kapolri Komjen List...