Rabu, 29 Agustus 2018

POTRET BURAM DUNIA PENDIDIKAN KITA



"Di duga akibat tidak profesional dan hanya bertendensi mencari keuntungan pribadi-pengiriman 62 siswa PKL ke jakarta hanya sia-sia belaka bahkan berakibat penelantaran,ketakutan dan trauma bahi siswa"



CILACAP MBP-News, Rabu 22 agustus 2018,sekitar pukul 06.20 WIB,sebuah bus Elang Laut warna biru,No.Pol F 7888 AA berhenti dan parkir tepat di depan SMK Muhammadiyah Sampang kec. Sampang kab. Cilacap Prov. Jateng tak lama berselang tatkala pintu bus tersebut terbuka puluhan siswa sekolah yang mayoritas perempuan, dengan wajah  terlihat kusut, kecewa dan lunglai keluar dan turun dari kendaraan sambil menenteng tas dan beragam perbekalan, mereka kemudian secara bergerombol duduk sambil rebahan di masjid,sementara di sisi lain puluhan orang tua siswa yang menjemput, dengan muka kecewa dan marah sehingga ungkapan ketidak puasan atas kinerja sekolah yg di nilai tidak profesional bahkan terkesan main-main dlm pengiriman 62 siswanya PKL ke jakarta sehingga berdampak pada penelantaran, kesengsaraan dan trauma yang mendalam bagi siswa.

Dari beberapa orang tua siswa saat di temui awak media ini secara emosional menyatakan."kami selaku orang tua sangat kecewa, menyesal dan di rugikan baik secara moral maupun materiil atas program sekolah ini dalam pengiriman 62 siswa PKL ke jakarta.

kata Turiman di dampingi puluhan orang tua siswa yang lain seraya menambahkan,"masa pengiriman tersebut tanpa di dampingi oleh satupun guru pembimbing, terlebih jika PKL tersebut sangat mendadak dan terkesan di paksakan, sehingga orang tua di sini di buat bingung, mengingat sebagian besar siswanya adalah perempuan yang sama sekali buta akan wilayah jakarta terlebih tatkala mereka para siswa, lewat telp hanya bisa menangis atas katakutan, kekawatiran dan kebingunganya." paparnya.

Lebih lanjut turiman menambahkan jika semua siswa di turunkan di terminal pasar baru tangerang yang kemudian di tinggal pergi, sehingga bagaikan anak ayam yang kehilangan induknya, padahal ketika sosialisasi di sampaikan jika semua siswa yang di berangkatkan akan di turunkan di MESS perusahaan yang di tuju,  kemudian esok harinya akan di pekerjakan, tapi mana bukti dan tanggung jawabnya, terlebih jika perusahaan di tuju tidak sesuai dengan kompetensi ilmu yang di pelajari siswa."katanya seraya menjelaskan.

"masa jurusan tehnik komputer jaringan PKL di perusahaan pembuat mainan anak-anak,di mana profesionalitas dan akuntabilitasnya selaku pihak yang bertanggung jawab ...?! Dan jika hal itu di biarkan apalagi sampai terulang lagi, maka di pastikan sekolah ini akan kehilangan kepercayaan dari masyarakat, sehingga pelan tapi pasti ke depan tidak ada orang tua yan akan menyekolahkan anaknya di sekolah ini." pungkasnya.


Hal senada juga di sampaikan oleh bapak Giat orang tua arvian siswa kelas 2 jurusan teknik komputer jaringan, yang ikut berangkat PKL ke jakarta."awalnya sudah ada surat pengantar dari sekolah agar para siswa PKL lokal di wilayah purwoketto, cilacap, purbalingga dan sekitarnya, bahkan syarat pengantar mencari kontrakanpun sudah ada, namun di duga akibat hari jumat ada jemputan ke jakarta dan bus tersebut kosong, sehingga semua siswa  tadinya hendak PKL lokal di batalkan dan di paksakan berangkat PKL ke jakarta."katanya seraya menambahkan jika akibat mendadak dan di paksakan sehingga orang tua terpaksa harus banting tulang mencari pinjaman buat uang saku anaknya, sementara di sinyalir pihak sekolah berusaha mencari keuntungan dalam  program tersebut, terbukti ketika dirinya yang juga berprofesi sebagai sopir berkoordinasi baik dengan pemilik bus, sopir dan biro perjalanan, di ketahui jika ongkos kendaraan  ke jakarta adalah ongkos jemputan sebesar rp.6.000.000.- tanpa uang tambahan, bahkan untuk sekedar uang kopipun tidak ada,apalagi uang tol dan parkiran, "namun meskipun pahit terpaksa kita terima,dari pada tidak jalan."katanya menirukan ucapan tomi sang pemilik bus." timpalnya.

Lebih lanjut giat menambahkan ada dugaan, jika sekolah dalam hal ini bu nunik humas sekolah berusaha mencari keuntungan pribadi, mengingat awalnya sesuai kesepakatan,siswa di pungut @ rp.300.000.-,betuntung PKL tersebut bermasalah, sehingga yang rencananya berlangsung 3 bulan, namun faktanya dalam 3 hari seluruh siswa di tarik pulang." paparnya.

Secara lebih detail Giat menjelaskan."jika di tariknya kembali semua siswa , sebagai akibat dirinya menghadap dan mengajukan protes ke pihak kepala sekolah pasca dirinya mengetahui keberadaan dan kondisi semua siswa di sana."semua siswa di sana merasa di telantarkan, takut dan bingung harus berbuat apa."katanya seraya menambahkan."bayangkan kamar kontrakan betukuran 2x3,harus di huni 14 anak, jangankan untuk tidur dan rebahan, hanya untuk duduk saja sudah begitu sulit dan berdesakan, terlebih jika semua sudah trauma sbg dampak dari mereka di turunkan di terminal pasar baru dan langsung di tinggal tanpa satupun pendamping dari pihak sekolah, padahal kita semua tahu seperti apa kehidupan di terminal,banyak hal yang bisa terjadi dan menimpa anak,coba seandainya terjadi aksi kekerasan,penodongan,pencurian dan tindak kriminal lain yang menimpa  siswa,apakah pihak sekolah akan bertanggung jawab.....?! Di mana otak, perasaan dan pertanggung jawabanya....?! Mungkinkah ini akibat ketololan, kelalaian dan kepekakan yg di sengaja atau mkgb management SMK Muhammadita sampang yang tidak profesional dan di butakan oleh uang dan keuntungan tanpa memikirkan resiko anak orang banyak....?! Terlebih perusahaan tempat PKL tersebut adalah produsen mainan anak tidak ada sedikitpun kompetensi ilmu yang di pelajari anak di sekolah."katanya seraya menjelaskan."beruntung selang beberapa hari dirinya mendapat order mengantar rombongan ke Jakarta sehingga kesempatan tersebut di manfaatkan se baik-baiknya untuk mengetahui keberadaan dan kondisi anaknya, mengingat selama ini komunikasi melalui HP, selalu mengeluhkan dan menangis atas nasib yang meninmpa dirinya berikut dengan semua teman-temanya,  membuat istriku tidak enak makan dan tidak bisa tidur, makanya dirinya berharap agar pihak sekolah harus bertanggung jawab, tidak hanya sekedar lisan dan tulisan namun dengan karya dan tindakan nyata." pungkasnya.


Sementara ketika di konfirmasi tegar aresta,seirg siswa yg ikut  PKL ke jakarta secara tegas menyatakab. "Kami semua kapok,trauma dan bingung setta ketakutan karena kita di turunkan di terminal,tidak sesuai dgn janji ketika sosialisasi,terlebih tnp ada guru dan pendamping dari pihak sekolah,shg kami terlantar,terabaikan dan tidak ada yg bertanggung jawab,makanya kami semua bingung dan menabgis. " timpalnya seraya menjelaskan jika kami PKL di PT.INDO SANKIE SUKSES yg betgerak di bidang mainan anak-anak yang sama sekali tidak ada hubunganya dengan jurusan Teknik Komputer Jaringan dan lebih parahnya lagi menurut managemen petusahaan tersebut belum ada proposal atau kesepakatan antara puhak sekolah dengan perusahaan, makanya demi kebaikan bersama terpaksa kami di suruh pulang. "paparnya.

Lebih lanjut Tegar Aresta menambahkan jika dirinya berikut dengan semua temanya sangat merasa kadihan dengann orang tua, karena terpaksa harus merogoh kocek untuk membekali uang saku anak, sebesar rp.500.000.- tapi terbuang sia-sia dan tidak ada manfaatnya, apalagi kita semua di sana terlantar, menderita dan serba ketakutan." pungkasnya.

Ironisnya ketika di konfirmasi,HANA selaku kepala sekolah SMK Muhammadiyah sampang dgn di dampingi AJRON dari MAJELIS DIKDASMEN beserta para guru dengan santainya mengatakan." permasalahan pengiriman 62 siswanya PKL ke jakarta kami anggap sudah selesai, terbukti semua anak sudah kita tarik dan sekarang sudah kembali ke rumah mading-masing,terlebih jika hal tersebut merupakan urusan internal kami, sehingga jika ada wali murid maupun pihak lain kurang puas silahkan di klarifikasikan." katanya.

Sementara Ajron juga menambahkan, secara singkat saja masalah ini akan dan harus di klarifikasikan dengan pihak-pihak yang terkait agar tidak berkepanjangan."timpalnya.
Namun terlepas dari pernyataan ke dua org pimpinan sekolah tsb yg jelas program PKL tersebut tanpa adanya perencanaan matang dan langkah-langkah sistematis yang mstinya di tempuh, sehingga profesionalitas atas intelektualitasnya,akuntabilitas dan integritas moral HANA selaku kepala sekolah SMK Muhammadiyah sampang layak di pertanyakan dan sekaligus menambah catatan buram dlm dunia pendidikan kita...mestikah ini di biarkan....?! (MBP-News/suliyo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komjen Listyo Sigit Alumni Yang Peduli Guru Dengan Sekolahnya

Bhayangkara Perdana News Bali, JAKARTA --Wakil Kepala Humas SMAN 8 Yogyakarta Nunik Sri Ritasari mengungkap, sosok calon Kapolri Komjen List...