"Ketika awak MBP-News sedang melintas-terlihat di pinggir jalan sekelompok anak sekolah berseragam sedang duduk sambil bercanda gurau-ketika didekati ternyata Siswa SMK Ma'arif NU I Rawalo,yang sedang pesta miras.".
BANYUMAS MBP-News, Rabu,19 september 2018-sekitar pukul 11.30 WIB,beberapa anak sekolah SMK Ma'arif NU I Rawalo dengan masih berpakaian seragam sekolah, kedapatan sedang duduk-duduk sambil bersendagurau di pinggir jalan raya Kesugihan-Menganti dan ketika awak media ini melihat dari dekat ternyata mereka sedang pesta miras-bahkan ada di antara mereka adalah seorang perempuan berjilbab-yang di duga kuat mereka semua bolos dari sekolah mengingat ketika kejadian masih waktunya jam belajar di sekolah.
Ironisnya justru ketika di konfirmasi di ruang kerjanya Tohirin selaku kepala sekolah SMK Ma'arif NU I Rawalo yang di wakili oleh Sugiharto bagian kurikulum justru menunjukan sikap emosional bahkan secara tegas dirinya menyatakan."tindakan para anak didiknya yang kedapatan sedang pesta miras di pinggir jalan tersebut-bukan tanggung jawab kami dari pihak sekolah."katanya seraya menambahkan karena tindakanya tersebut di luar lingkungan sekolah-bahkan kami sama sekali tidak mau tahu dengan tindakanya serta masa bodo-meski harus di beritakan bahkan bila perlu di laporkan ke pihak berwajib."paparnya seraya menolak ketika awak media ini hendak mengambil fotonya."pungkasnya.
Tentunya sikap dan pernyataanya tsb tidak bisa diterima mengingat selama jam sekolah-orang tua siswa sudah menyerahkan dan mempercayakan sepenuhnya kepada pihak sekolah tanggung jawabnya untuk di asuh dan di didik oleh pihak sekolah-terlebih jika orang tua siswa juga selalu siap dengan biaya pendidikan yang cukup tinggi, sehingga mestinya pihak sekolah tidak bisa lepas dari tanggung jawab bahkan mestinya melakukan komunikasi yang sehat dengan semua pihak khususnya para orang tua siswa untuk menjalin kerjasama agar bisa melahirkan para tunas bangsa yang mumpuni dan siap menerima estafet kepemimpinan bangsa.
Sementara dari pihak kepolisian sektor Rawalo yang di duga kuat datang karena di panggil oleh pihak sekolah justru menanyakan terkait kedatangan awak media ini ke sekolah, padahal jelas-jelas sedang konfirmasi dan klarifikasi dalam melakukan kegiatan jurnalistik atas temuan para siswa sekolah ini yang di duga mbolos dan pesta miras-terlebih jika tindakan para siswa tersebut selain mencoreng jati diri dan kredibilitas sekolah sekaligus melanggar peraturan perundangan yang berlaku di NKRI-apalagi SMK Ma'arif merupakan sekolah berbasis agama-sehingga baik orang tua maupun masyarakat secara luas sangat berharap agar petilaku para siswanya selain memiliki integritas moral yang di dukung dengan kedalaman ilmu agama, sekaligus memiliki dedikasi yang di dukung dengan intelektualnya secara akademis-makanya perilaku para siswanya tersebut menjadi tolok ukur atas lemahnya pengawasan dan pembinaan dari pihak sekolah terhadap anak didiknya dan sekaligus menjadi catatan rentetan keterpurukan yang semakin mengusamkan wajah dunia pendidikan kita.
Dan jika hal tersebut tetap di biarkan maka pelan tapi pasti kepercayaan masyarakat akan hilang sehingga di kawatirkan tidak ada orang tua yang akan menyekolahkan anaknya di sekolah ini.
Di lain pihak para orang tua siswa-semua menyatakan kekecewaanya baik terhadap perilaku anaknya sekaligus terhadap lemahnya pengawasan dan pembinaan dari pihak sekolah-padahal mereka para orang tua selaku banting tulang mencari uang agar bisa membiayai anaknya sekolah di sini dengan harapan anaknya bisa mendalami ilmu agama sekaligus memiliki nilai akademis yang mumpuni-namun faktanya kenapa justru sebaliknya-bukankan miras sangat di larang baik oleh hukum agama apalagi hukum negara..?!
Namun mereka semua hanya bisa pasrah dengan kejadian ini-yang penting anaknya jangan sampai di proses secara hukum."pungkasnya penuh harap
( s u l i y o )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar