Minggu, 13 Januari 2019

Aksi petani cabai buang cabai dijalan meluapkan kekesalannya


MBP-NEWS DEMAK, Petani cabai Desa Dempet kabupaten demak ramai-ramai membuang cabai merah dijalan raya dempet godong,  Jumat 11/01/2019.


Aksi ini dilakukan karena petani cabai kececewa mereka buang cabai merah di Jalan Dempet-Godong  aksi ini dilakukan untuk protes dan kekesalan mereka atas jatuhnya harga cabai di kalangan petani cabe menjadi hanya 6 ribu rupiah perkilogramnya. Padahal  untuk harga normal cabai, mencapai 20-25 ribu rupiah.


Mereka berteriak dan berorasi cabai harganya jatuh,dan  para petani terus membuang cabai merah ke Jalan Raya Dempet-Godong. Aksi mereka menimbulkan perhatian warga dan pengguna jalan raya yang melewati jalan tersebut dan juga menimbulkan kemacetan.

Seorang petani cabai, yang bernama Ridwan mengatakan,  bahwa aksi ini dilakukan  karena harga cabai terus turun. Sejak akhir tahun 2018 lalu, harga cabai terus menurun yang awalnya Rp20.000 per kg jadi Rp15.000 per kh. “dan yang terakhir dari Rp15.000 per kh jadi Rp 6.000 per kg,” ujarnya.

Dari perkiraan petani cabai dengan harga Rp 15.000 per kg sudah bs dapat untung tp kenapa disaat cabai dipanen harganya lsg turun menjadi Rp 6000 per kg.

“dari biaya bibit dan perawatan kurang lebih Rp 40.000 , lha kok sekarang malah dihargai Rp 7000 rupiah. Kalau seperti ini bagaimana nanti kita mengasih makan keluarga dan juga kebutuhan hidup sehari hari kita?,” ujar Ridwan.

Pernyataan Ridwan, dengan berubahnya  harga cabai merah pada panen raya kali ini sangat menyedihkan. Mereka berharap pemkot demak untuk segera melakukan operasi pasar agar bisa menstabilkan harga cabai merah dikabupaten demak khususnya desa dempet“Seluruh petani cabai dikabupaten demak sangat merugi dan tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarganya” tandasnya.

Di Kabupaten Demak, lebih kurang ada sekitar 1.100 ha tanaman cabai merah yang akan dipanen. Dengan jatuhnua harga cabai merah tersebut, petani merugi dan tidak bisa mengembalikan modal yg telah dikeluarkan dan juga tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

Petani cabai merah mengancam“Kalau pemkot demak tidak bisa menstabilkan harga cabai merah, musim tanam tahun depan semua petani cabai merah tidak akan menanam cabai merah,” ujar Ridwan.

Karena dampak import cabai dari philipina dan thailan maka petani lokal menjadi merugi dan jatuhnya harga cabai lokal karena cabai import lebih murah.

Jatuhnya harga cabai sudah berlangsung sejak sebulan terakhir. Untuk harga standar dari Rp 20.000 per kg sampai Rp 23.000 per kg.apabila sekarang dihargai Rp7000 per kg, bagaimana untuk beli bibit dan biaya perawatannya apa bisa mencukupi,” ujar dari salah satu petani cabai yang ikut dalam aksi tersebut.

Karena aksi buang cabai mengganggu aktifitas jalan raya dempet-godong maka pihak keamanan polsek dempet menghentikan aksi tersebut. aksi tersebut sangat mengganggu arus lalu lintas dan keselamatan pengguna jalan. “Karena mengganggu arus lalu lintas dempet godong maka aksi tersebut kami hentikan ujar" Kapolsek Dempet, AKP Suraji

Petani meminta kepada pemerintah tolong dihargai hasil petani lokal, kurangi bahan atau barang import agar tidak berimbas kepada para petani khususnya petani cabai, kami hanya bisa meminta dan memohon kepada pemerintah kami jangan dirugikan dan diombang ambingkan, kami juga butuh makan butuh menghidupi keluarga kami.(Mbp News demak Dwi.s)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komjen Listyo Sigit Alumni Yang Peduli Guru Dengan Sekolahnya

Bhayangkara Perdana News Bali, JAKARTA --Wakil Kepala Humas SMAN 8 Yogyakarta Nunik Sri Ritasari mengungkap, sosok calon Kapolri Komjen List...