Jumat, 27 September 2019

Oknum Polsi Polres Rembang Mukul Perawat RSUD Rembang


MBP-NEWS Rembang, 26/9/2019 Seorang oknum Polisi Polres Rembang inisial (YG) Pukul perawat saat perawat melakukan tindakan RJP ( bantuan pernafasan ) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R Soetrasno Rembang, Kamis (26/09/2019) pagi, sekira pukul 08.40 WIB.

Meski tidak meninggalkan luka, namun perawat atas nama Alimuddin Fahmy merasa profesinya sebagai perawat direndahkan.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun dari pihak keluarga, kejadian itu bermula Alimuddin tengah bertugas melakukan tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP) kepada pasien berinisial U, yang merupakan kakek oknum polisi tersebut, saat pasien tersebut mengalami Cardiac Arrest (henti jantung).

Tindakan dokter dan perawat itu berhasil membuat pasien U kembali bernapas spontan, namun beberapa saat kemudian henti jantung kembali terjadi, dan dokter melakukan tindakan yang sama disertai dengan pemberian obat-obatan.

Saat sedang melakukan tindakan RJP, oknum polisi itu marah-marah dan membentak perawat. "Kamu punya tenaga tidak?" Kata sang polisi sambil mengangkat tangan hendak memukul perawat. Pihak keluarga yang melihat itu langsung meredamnya dengan mengajak sang oknum polisi keluar.

Lalu beberapa orang dari pihak keluarga masuk sambil mengeluarkan perkataan yang sama lagi, dan pada saat itulah Alimuddin mendapatkan tamparan dari oknum polisi.

Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Rembang, Tabah Tohamik mengatakan, melihat kronologi kejadian, apa yang dilakukan Alimuddin sudah sesuai dengan standar prosedur pelayanan perawat.

"Ini sangat merendahkan profesi perawat apalagi disaksikan banyak orang," katanya.

Alimuddin tidak akan menuntut oknum polisi tersebut. Dirinya hanya berharap ada itikad baik dari oknum tersebut untuk mau meminta maaf. Dan oknum tersebut mendapat sangsi dari Polres Rembang sesuai dengan tindakan yang di lakukan supaya tidak melakukan tindakan kekerasan lagi.

"Kami telah memaafkan oknum polisi tersebut. Kami menyadari kondisi emosi keluarga saat menghadapi keluarga dalam keadaan gawat. Namun tindakan tersebut sangat tidak dibenarkan apalagi dilakukan seorang aparat yang seharusnya melindungi masyarakat," katanya.

Alimuddin dan PPNI berharap, peristiwa ini menjadi yang terakhir dan tidak ada lagi kekerasan terhadap perawat saat bertugas. Sementara, sang oknum polisi sampai berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi karena sedang berduka.

Sama halnya yang disampaikan oleh Bagian Pengembangan Informasi rumah sakit dr Soetrasno Nurdin saat di konfirmasi melalui Via phone, mengutarakan Kronologinya dengan apa yang disampaikan PPNI. Ia juga menyampaikan bahwa kejadian penamparan itu terekam oleh CCTV RSUD dr Soetrasno.

Sementara itu Kapolres Rembang melalui Hubungan Masyarakat (Humas) Polres Rembang Lismin mengatakan bahwa sudah ada pertemuan antara kedua belah pihak dan akan diselesaikan dengan kekeluargaan," saat ditemui  di ruang kerjanya, Jumat (27/09/2019). ( Suparjan Bhayangkara Perdana News )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komjen Listyo Sigit Alumni Yang Peduli Guru Dengan Sekolahnya

Bhayangkara Perdana News Bali, JAKARTA --Wakil Kepala Humas SMAN 8 Yogyakarta Nunik Sri Ritasari mengungkap, sosok calon Kapolri Komjen List...