Senin, 20 Januari 2020

ANAK ANAK PUNK YANG MERESAHKAN MASYARAKAT DI KABUPATEN GROBOGAN


Grobogan MBP-News,21 Januari 2020 Akhir akhir ini masyarakat desa di resahkan dengan adanya Anak punk, istilah dari Anak punk itu sendiri yg konon di tahun 1970 di negara Amerika Gerakan anak-anak muda yang karena kemerosotan moral oleh para tokoh politik dan masalah ekonomi juga keuangan sehingga tingkat angka pengangguran dan kemiskinan yang sangat tinggi.


Punk itu sendiri mengambil istilah dari aliran musik keras yang mengkritisi penguasa dengan lirik lagu kasar yang cepat dan menghetak, kalau di negara Inggris punk diartikan perusuh (Glue Sniffer) Anak punk mengganti miras dengan menghisap lem yang berbau menyengat dan berkeliaran di jalanan melakukan tindakan kriminal, Punk terkenal dengan fashion yang di kenakan dengan rambut potongan ala India, rambut di dengan warna mencolok, sepatu boots,rantai,jaket kulit, celana jeans ketat,baju lusuh,anti kemapanan dan sosial.

Demikian yang di jabarkan tentang istilah anak anak punk  oleh Tim Media Bhayangkara Perdana News Grobogan Jawa tengah, Keresahan warga masyarakat kabupaten Grobogan khusus di wilayah desa Mrisi dan Ngambakrejo kecamatan Tanggungharjo, dengan anak punk yang kini sering kumpul dan mangkal sampai larut malam masyarakat merasa terganggu.

Pada pukul 19.00 wib hari Senin tanggal 20 Januari 2020 segerombolan muda mudi yang mengaku sebagai anak punk mangkal di pemakaman Sentono center Desa Mrisi kecamatan Tanggungharjo kabupaten Grobogan Jawa tengah.

Karena sering nya mangkal di pemakaman tersebut masyarakat menjadi resah, kemudian melaporkan Kepada Babinsa Edy dari Polsek Tanggungharjo dan di lakukan pembinaan kemudian di suruh pulang kerumah masing-masing.


Pertengahan bulan November tahun 2019  banyak orang tua yang mengadukan ke kantor Desa Kaliwenang anak nya sudah beberapa hari pergi tidak pulang kerumah, ternyata kepala Desa Kaliwenang mendapatkan telfon dari Satpol PP kota Surabaya bahwa warga nya telah di tangkap dalam Razia gelandangan, pengemis dan anak anak punk, dengan sigap Bayu Sugiarto kepala Desa Kaliwenang mengajak orang tua nya masing-masing untuk menjemput anak anak mereka, demikian keterangan dari kepala Desa Kaliwenang Bayu Sugiarto kepada Tim Media Bhayangkara Perdana News Grobogan.


Sekarang keresahan ini juga di alami masyarakat desa Ngambakrejo oleh kepala desa Agus Mulyono menuturkan bahwa kalau belum ada tindakan yang tegas dari pemerintah terutama dinas terkait karena selama ini belum juga ada efek jera,dan  segerombolan anak punk terlihat masih saja bergerombol di sekitar wilayah nya di tanggul sungai dekat Masjid Ngambakrejo. ( BANU , Media Bhayangkara Perdana News Grobogan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komjen Listyo Sigit Alumni Yang Peduli Guru Dengan Sekolahnya

Bhayangkara Perdana News Bali, JAKARTA --Wakil Kepala Humas SMAN 8 Yogyakarta Nunik Sri Ritasari mengungkap, sosok calon Kapolri Komjen List...