Sabtu, 02 Mei 2020

PENANTIAN MASYARAKAT ACEH SINGKIL DITENGAH MEREBAKNYA VIRUS CORONA



Bhayangkara Perdana News Aceh Singkil, Corona telah merusak tatanan kehidupan manusia, termasuk di Indonesia. Disamping menimbulkan kamatian, lapangan pekerjaan hilang karena perusahaan tutup sehingga mengakibatkan pengangguran.

Ekonomi lumpuh, tali Silaturrahim antar warga pun menjadi renggang akibat harus mematuhi Protokol kesehatan diantaranya wajib melakukan fisycal distancing dan social distancing. Beberapa Daerah di Indonesia sudah menerapkan Lock down. Ada juga istilah PSBB alias Pembatasan sosial berskala besar. 

Seabrek cara dan aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, semua itu demi mencegah Corona. Tak tertutup kemungkian akan membuat GAB antara pemerintah Pusat dan Daerah, dikarenakan miskomunikasi tentang Peraturan dan anggaran. biaya penanggulangan kesehatan dan juga pemulihan ekonomi sangatlah besar. Seakan Negara tidak siap, dan daerah pun banyak yang kocar-kacir kelimpungan untuk mengatasinya. 


Salah satu daerah yang terlihat down, ialah Kabupaten Aceh Singkil yang berada di ujung barat Provinsi Aceh. Betapa tidak, hingga hari ini per tanggal,1may 2020, belum ada sekilo beras maupun sembako yang dibagikan terhadap masyarakat Aceh Singkil. Bantuan dari Provinsi juga lamban, Yang ada hanya membagikan masker di beberapa kecamatan dan juga di jalan umum. 


Masyarakat Aceh Singkil sudah  lama menanti kepedulian Pihak PEMDA untuk memberi bantuan Sembako dimasa panik, ditengah-tengah merebaknya Covid-19 saat ini. Walupun di Kabupaten Aceh Singkil belum ad yang meninggal akibat Corona dan minim PDP, namun masyarakat terlihat resah dan gelisah akibat tersendatnya Ekonomi dan juga terdampak kehilangan pekerjaan. Warga selalu berharap, menanti tanpa kepastian. Apa yang semestinya dibutuhkan warga, ternyata belum terlihat wujudnya. 

Warga Masyarakat Aceh Singkil terutama yang dikategorikan masyarakat miskin, terlihat semakin galau dan sedih dikarenakan masyarakat tetangga di PEMKO Subulussalam, sudah menerima bantuan Sembako. Walikota Subulussalam beserta jajaran, cepat tanggap terhadap warganya dalam keadaan Ekonomi yang sulit gara-gara Covid-19. 

Salah seorang warga di kecamatan gunung meriah, Ummur Bc, mengatakan bahwa ekonomi rumah tangganya saat ini sangat kesusahan. Tidak tahu mesti berbuat apa, sebab katanya pekerjaan bangunan tidak ada dan menarik becak pun sewa tak ada. "Kami masyarakat miskin sangat susah saat ini. Anak kami butuh makan, tetapi beras tidak ada. Ingin mengais rezeki, namun pekerjaan pun lagi kosong. berharap kami bantuan Sembako dari Pemda, ternyata sampai saat ini apapun tidak. Dimanakah Pemimpin kami saat ini..? Bagaimanakah Nasib kami dalam melaksanakan Puasa Ramadhan ini..?? ", ujar Ummur dengan nada sedih.

Pantauan MBP-News diseluruh desa se-Aceh Singkil, Sikon masyarakat saat ini serupa dengan apa yang disampaikan Ummur. Ribuan masyarakat kelas bawah sangat Mengharapkan bantuan Sembako, terlebih warga muslim sedang menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan. 

Penantian harapan warga yang begitu mahal dan Sakral, sangat tergantung terhadap kesiapan dan kepedulian Pemda dan juga kepala desa. Warga masyarakat jelas mengetahui bahwa Pemda Aceh Singkil telah mengalokasikan untuk biaya Siaga darurat Covid-19 sebesar 14,5 Miliar dari APBK, ditambah lagi dari APBA sebesar 3,2 Miliar. Angka itu tidaklah sedikit, dan mustahil bahwa pundi-pundi itu tidak mampu menyuplai bantuan Sembako terhadap warga yang dalam himpitan ekonomi.

Kemudian ketegasan dan kebijakan Para Kades alias Keuchik di Aceh Singkil tengah diuji. Betapa tidak, bahwa Anggaran dana desa dari 900 juta hingga 1,6 Miliar per Desa, sangatlah memungkinkan menyisihkan sebahagian untuk dapat menalangi masa panik terhadap warga yang lagi didera kesulitan. Namun apa cerita, para Kepala Desa pun takut untuk membijaksanai yang tanpa melanggar aturan, demi untuk membantu warganya.

Para Pemimpin Desa itu katanya terbelenggu dengan Regulasi. Belum ada suatu aturan dari Pihak Kabupaten yang baku, untuk keabsahan agar dapat membagikan Sembako terhadap warga di Desa. Walaupun sudah terbit beberapa Peraturan maupun surat Edaran dari Menteri, namun para Kades di Aceh Singkil masih takut dan terlihat malu-malu kucing untuk menggunakan dana desa dimasa Siaga darurat saat ini. Semua terlihat serba kaku, sehingga lengkaplah penderitaan masyarakat akibat wabah pandemi Corona, yang dalam prediksi belum tahu entah kapan berakhirnya. 

MBP-News coba menelisik terhadap pihak Pemda Aceh Singkil, tentang keterlambatan membagikan bantuan Sembako terhadap warga di A.Singkil, salah seorang Anggota Tim Gugus Kabupaten mengatakan, bahwa tidak ada masalah. Hanya butuh kewaspadaan dan ke hati-hatian tentang penggunaan Anggaran. Kita tetap perduli terhadap Rakyat, namun harus sabar dan perlunya saling memahami tentang Anggaran daerah kita ini, kata Tim Gugus yang minta namanya tidak ditulis itu. "Diharapkan kepada Masyarakat agar bersabar. Pemda sangat mengerti Sikon saat ini, dan Pemerintah selalu perduli. Namun kita harus Positif Thinking agar semua berakhir dengan baik. Kita akan berikan bantuan, namun harus Sabar", ujarnya mengakhiri. (MBP-News, Singkil : Hitler). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komjen Listyo Sigit Alumni Yang Peduli Guru Dengan Sekolahnya

Bhayangkara Perdana News Bali, JAKARTA --Wakil Kepala Humas SMAN 8 Yogyakarta Nunik Sri Ritasari mengungkap, sosok calon Kapolri Komjen List...